10 Tips aman mendaki gunung untuk pemula
1. Cek Lokasi Pendakian
Ketahuilah terlebih dulu track pendakian, tentang baik buruknya kondisi sebagai penentu layak didaki. Anda bisa mengecek lokasi pendakian melalui internet atau bertanya pada teman yang sudah hafal track pendakian. Sehingga track yang dilalui nanti tidak merepotkan Anda dengan kesiapan pengetahuan tersebut. Usahakan ketinggian gunung di sesuaikan dengan kemampuan jangan dipaksakan apalagi berlebihan dan sok jago. Kecuraman gunung atau lokasi juga harus diperhatikan karena medan yang berat akan melelahkan bagi pendaki pemula. J.angan paksakan apabila kondisi fisik sudah tidak sanggup melanjutkan perjalanan
2 Lakukan Olahraga rutin Sebulan Sebelum Pendakian
Minimal sebulan sebelum Anda melakukan pendakian, berolahragalah. Stamina yang kuat dibutuhkan saat pendakian sehingga ini penting dilakukan. Dalam mendaki gunung, ingatlah bahwa semakin tinggi lokasi, semakin tipis oksigen yang tersedia. Dengan berolahraga Anda bisa mempersiapkan tenaga untuk medan yang tidak biasa. Pilihan olahraga yang bisa dilakukan untuk persiapan mendaki gunung : bersepeda di jalan yang menanjak, jalan atau lari di jalan yang menanjak, naik turun bukit kecil atau sedang, berlatih tidur di tempat yang dingin bila perlu mendirikan tenda di luar tempat , berlatih membawa peralatan yang akan dibawa pada saat akan mendaki agar tubuh tidak kaget dan sudah terbiasa. Disamping olahraga pola makan juga harus diperhatikan perbanyak makan makanan yang bergizi dan perbanyak minum air miineral, bagi yang suka merokok dihimbau untuk mengurangi konsumsi rokok dan melakukan pola hidup sehat.
3. Hanya Barang yang Penting yang Dibawa
Beban tas hanya akan bertambah dengan membawa barng yang belum tentu Anda gunakan di gunung. Ini tentu akan menghambat pendakian. Bawalah barang yang penting saja, pintar-pintarlah memilih jangan berlebihan .
4. Sleeping Bag dan Tenda
Jangan lupa menyiapkan perlengkapan tidur seperti tenda dan sarung tidur (sleeping bag). Tubuh Anda perlu penutup yang baik, kecuali bagian kepala atau muka untuk menghindari hawa dingin dari tanah yang kita tiduri. Berilah alas plastik atau daun-daunan pada tanah yang didirikan tenda.
Lebih baik lagi jika Anda menggunakan matras yang banyak dijual di pasaran. Matras yang praktis adalah yang bisa dilipat dan digelembungkan dengan tiupan mulut. Untuk menyekat hawa dingin dari tanah, matras yang terbuat dari karet busa juga pilihan yang baik.
5 Bawalah Jaket / Pakaian Hangat
Janganlah membawa jaket atau pakaian yang berbahan jeans karena bahan ini memang nampak kuat dan praktis, tetapi sulit sekali kering apabila basah. Pakaian yang baik dipilih untuk mendaki gunung adalah jaket atau baju hangat yang berbahan katun atau wol.
6 Memakai Ransel (carrier)
Seluruh perbekalan dan peralatan yang akan dibawa dalam pendakian ditampung dalam Carrier. Tas besar ini merupakan perlengkapan utama dalam pendakian.
7 Memakai Sepatu Hiking
Perlindungan terhadap kaki haru benar-benar diperhatikan mengingat kegiatan utama dalam mendaki adalah berjalan. Agar tidak terluka di sepanjang perjalanan, gunakanlah sepasang sepatu hiking. Sepatu hiking atau sepatu tentara yang banyak di jual di toko sepatu merupakan pilihan yang baik untuk mendaki gunung. Jangan memilih sepatu yang mudah tergelincir, misalnya karena solnya dari kulit.
8 Perlengkapan Memasak dan Makanan
Di gunung, memasak dengan kayu bakar tentu sangat sulit. Bawalah kompor yang praktis, kompor gas portable misalnya. Belilah beberapa cadangan isi ulang yang cukup untuk kompor gas portable. Pilih juga panci yang kecil dan praktis sebagai wadah untuk memasak. Sebaiknya Anda membawa makanan yang cukup.
9 Perlengkapan obat P3K
Ini termasuk peralatan wajib. Untuk mengantisipasi sakit kepala, dan mabuk, bawalah peralatan medis berupa obat-obatan. Terutama bagi penderita penyakit tertentu, jangan sampai melupakan obat khusus.
10 Jas Hujan
Turunnya hujan yang bisa datang kapan saja saat pendakian bisa Anda antisipasi dengan membawa jas hujan. Cuaca di gunung yang lebih sering kurang bersahabat menjadikan hujan lebat mudah turun kapanpun.
Mendaki gunung seperti kegiatan petualangan lainnya merupakan sebuah aktivitas olahraga berat. Kegiatan itu memerlukan kondisi fisik pendaki yang prima. Bedanya dengan olahraga yang lain, mendaki gunung dilakukan di tengah alam terbuka yang liar, sebuah lingkungan yang sesungguhnya bukan habitat manusia.
Pendaki yang baik sadar adanya bahaya yang bakal menghadang misalnya saja gunung memiliki suhu udara yang lebih dingin, hembusan angin yang membekukan, kondisi hujan tanpa tempat berteduh, kecuraman permukaan yang dapat menyebabkan orang tergelincir serta risiko jatuhnya batu-batuan. Sifat bahaya tersebut tidak dapat diubah manusia.
Hanya saja, sering kali pendaki pemula menganggap mendaki gunung sebagai rekreasi biasa. Apalagi untuk gunung-gunung populer dan cenderung “mudah” didaki, seperti Gede, Merapi atau Salak. Akibatnya, mereka lalai dengan persiapan fisik maupun perlengkapan pendakian.
Berikut persiapan yang harus diketahui bagi pendaki pemula
1. Persiapkan mental dan fisik
Siapkan mental dan pastikan benar-benar yakin untuk mendaki gunung sehingga tidak ada beban ketika melakukannya. Seorang pendaki gunung harus tabah dalam menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan di alam terbuka. Tidak mudah putus asa dan berani, dalam arti kata sanggup menghadapi tantangan dan mengatasinya secara bijaksana dan juga berani mengakui keterbatasan kemampuan yang dimiliki.
Selain mental, fisik harus sangat diperhatikan. Baik pendakian di ketinggian 2.000-3.000 meter atau di atas 4.000 meter, aturannya sama. Yakni, pendaki harus berlatih fisik tiga bulan sebelum pendakian. Latihan kekuatan dan daya tahan menjadi fokus utamanya. Namun memang intensitas latihan untuk pendakian dengan ketinggian di bawah 3.000 meter tipikal Gunung Gede, tidak sama dengan pendakian gunung dengan ketinggian di atas 4.000 meter.
2. Informasi kondisi gunung yang akan didaki
Kumpulkan informasi sebanyak mungkin seputar gunung yang akan didaki. Hal ini membantu mengetahui medan yang akan ditempuh nantinya. Informasi bisa didapatkan dengan membaca, browsing, atau langsung menanyakannya pada ahlinya langsung. Semakin banyak informasi yang diperoleh, semakin siap juga untuk melakukan pendakian.
3. Peralatan pendakian
Membawa alat navigasi berupa peta lokasi pendakian, peta, altimeter (Alat pengukur ketinggian suatu tempat dari permukaan laut) atau kompas. Untuk itu, seorang pendaki harus paham bagaimana membaca peta dan melakukan orientasi. Jangan sekali-sekali mendaki bila dalam rombongan tidak ada yang berpengalaman mendaki dan berpengetahuan mendalam tentang navigasi.
4. Peralatan pribadi
Bawalah peralatan pendakian yang sesuai. Misalnya jaket anti air atau ponco, pisahkan pakaian untuk berkemah yang selalu harus kering dengan baju perjalanan, sepatu karet atau boot (jangan bersendal), senter dan baterai secukupnya, tenda, kantung tidur dan matras.
Pastikan membawa kantung plastik di dalam backpack. Dalam perjalanan, kantung ini berfungsi untuk menyimpan sampah, pakaian basah, serta memisahkan baju bersih dengan yang kotor. Biasanya beban barang yang dibawa sepertiga dari berat tubuh pendaki, antara 15-20 kilogram.
5. Logistik
Hitunglah lama perjalanan untuk menyesuaikan kebutuhan logistik. Berapa banyak harus membawa beras, bahan bakar, lauk pauk, dan piring serta gelas. Bawa wadah air yang harus selalu terisi sepanjang perjalanan.
Siapkan makanan dan air ekstra. Tujuannya untuk mengantisipasi cuaca buruk yang menyebabkan waktu pendakian molor.
6. Bawa obat-obatan pribadi
Jangan lupa untuk membawa obat-obatan pribadi. Jangan sampai penyakit kambuh dan lupa membawa obat-obatan tersebut karena hanya akan membahayakan diri sendiri.
7. Kenali kemampuan fisik
Pahamilah kondisi badan, karena hanya diri yang mengerti sejauh mana kemampuan dalam melakukan sesuatu. Jangan memaksakan suatu hal ketika merasa tidak sanggup untuk menyelesaikannya, dalam hal ini adalah mendaki gunung. Hal tersebut sangatlah diperlukan karena dalam mendaki gunung membutuhkan tenaga yang besar dan keyakinan yang kuat.
Ukurlah kemampuan diri. Bila tidak sanggup meneruskan perjalanan, jangan ragu untuk kembali pulang.
8. Mulailah mendaki gunung dengan ketinggian rendah
Mendaki gunung bukanlah persoalan mudah. Maka, sebagai pemula sebaiknya memulai dari yang rendah lebih dahulu. Jadi, untuk kedepannya kita akan lebih mengerti medan yang akan kita tempuh.
9. Etika dan Peraturan Pendakian
Harus kita sadari sepenuhnya bahwa seorang pendaki gunung adalah bagian dari masyarakat yang memiliki kaidah-kaidah dan hukum-hukum yang berlaku yang harus kita pegang dengan teguh. Mendaki gunung tanpa memikirkan keselamatan diri bukanlah sikap yang terpuji, selain itu kita juga harus menghargai sikap dan pendapat masyarakat tentang kegiatan mendaki gunung yang selama ini kita lakukan.
Jangan pernah sekalipun menyepelekan peraturan. Sedikit saja kita berulah ketika mendaki gunung, maka kita akan menerima akibatnya. Banyak pantangan ketika kita akan mendaki gunung, jika melanggarnya maka akan berujung pada petaka.
10. Perijinan
Sebelum berangkat, ada baiknya memberitahukan keluarga atau orang terdekat mengenai rencana pendakian serta gunung tujuan. Jangan lupa untuk menyiapkan identitas diri untuk perijinan ketika ingin mendaki.
” Dibutuhkan lebih banyak Keberanian untuk menghadapi kehidupan sehari-hari yang sebenarnya lebih kejam daripada bahaya pendakian yang nyata. Ketabahan dibutuhkan lebih banyak untuk bekerja di kota daripada mendaki gunung yang tinggi.”
perhatikan juga kesiapan mental Anda sedang fit atau tidak untuk melakukan pendakian.
harapan TS supaya tidak ada lagi korban jiwa saat mendaki gunung
jangan lupa "jangan membuang sampah sembarangan pada saat pendakian. Seorang pendaki yang baik tidak mendaki untuk merusak alam namun hanya untuk menikmati keindahan alam tanpa meninggalkan jejak yang mencemari dan merusak ekosistem di pegunungan.
Nah Saran Dari saya kalo mau naik gunung manapun, selalu bawa polybak/kantung sampah untuk membawa sampah turun gunung.Jadi jangan tinggalkan sampah sekecil apapun di gunung.Mungkin Maaf Agan Atau temen2 ada yang berfikir,ah sampahnya kecil ini,biarin aja ah kaga usah dibawa.Tapi kalau semua orang berfikiran seperti agan, maaf nih sekalilagi.Alhasil sampah yang akan di hasilkan akan banyak.Seperti gambar di atas.
• Jangan Tinggalkan Apapun Kecuali Jejak Kaki.
• Jangan Bawa Apapun Kecuali Gambar Atau Foto.
• Jangan Menulis Apapun Kecuali Dikertas Yang Agan Bawa.
Apabila alam kita kotori maka kasihan orang yang kelak akan berkunjung ke tempat tersebut, keindahan alam ternodai oleh sampah atau kerusakan alam yang disebabkan oleh pendaki. mungkin hanya ini yang dapat saya tulis di postingan kali ini apabila ada kesalahan dan kekurangan harap dimaafkan karena masih dalam tahap pembelajaran , kritik dan saran saya terima dengan lapang dada asalkan demi kebaikan bersama.