Berwisata atau tamasya sudah menjadi kebutuhan setiap orang. Tidak heran saat ini banyak destinasi yang menjadi tujuan wisata, baik wisata malam, wisata museum, wisata kuliner dan wisata bahari. Saat ini ada juga yang berkaitan dengan keagamaan atau istilahnya, wisata religi.
Wisata religi dimaknai sebagai kegiatan wisata ke tempat yang memiliki makna khusus bagi umat beragama, biasanya berupa tempat ibadah, makam ulama atau situs-situs kuno yang memiliki kelebihan.
Di Indonesia sendiri, banyak tempat yang bisa dijadikan sebagai wisata religi, satu diantaranya adalah wisata religi agama Islam. Dengan mengunjungi tempat-tempat wisata religi agama islam kita dapat mengungkap kejayaan Islam pada masa lampau. Selain memahami mitos atau legenda mengenai tempat tersebut, juga keunikan dan keunggulan arsitektur bangunannya.
Makam Wali Songo, merupakan bukti dari penyebaran agama Islam di Jawa. Dengan mengunjungi makam para wali ini, kita bisa mengungkap kejayaan Islam di Jawa pada masa lampau. Berikut ini adalah beberapa lokasi makam tokoh umat Islam atau Wali Songo yang bisa dijadikan sebagai wisata religi:
Pertama, Maulana Malik Ibrahim. Lokasi makamnya terdapat di desa Gapura Wetan, Gresik, Jawa Timur. Bangunan dari Makam Maulana Malik Ibrahin mempunyai kekhasan tersendiri, hal ini terlihat dari baha batu nisan dan gaya tulisan Arab. Batu Nisan terbuat dari marmer dengan gaya Gujarat. Hal ini karena Maulana Malik Ibrahim disebut sebagai Sunan Gresik atau Syekh Maghribi dan Makdum Ibrahim As-Samarqandy diperkirakan lahir di Samarkand di Asia Tengah, pada paruh awal abad ke-14. Maulana Malik Ibrahim adalah wali pertama yang membawakan Islam di tanah Jawa.
Maulana Malik Ibrahim juga mengajarkan cara-cara baru bercocok tanam. Ia banyak merangkul rakyat jelata, yaitu golongan yang tersisihkan dalam masyarakat Jawa di akhir kekuasaan Majapahit. Misinya ialah mencari tempat di hati masyarakat sekitar yang ketika itu tengah dilanda krisis ekonomi dan perang saudara.
Pada tahun 1419, setelah selesai membangun dan menata pondokan tempat belajar agama di Leran, Maulana Malik Ibrahim wafat. Maulana Malik Ibrahim adalah sosok penyebar agama Islam di tanah Jawa dan merupakan wali tertua dari kesembilan wali. Di dalam kompleks makam ini terdapat makam-makam keluarga dan umum.
Kedua, Sunan Ampel atau Raden Rahmat. Lokasi makam Sunan Ampel terletak didalam komplek masjid Jami Ampel di Surabaya. Didepan makam Sunan Ampel ada dua pintu gerbang besar bergaya Eropa. Makamnya terpisah dengan dari makam lainnya dan diberi pagar teralis dari besi setinggi 110 cm. Di arah kaki (bagian selatan) ada pintu yang dapat dibuka dan ditutup yang dilengkapi dengan kunci gembok. Jiratnya disusun empat tingkat dan nisannya bagian atas berbentuk seperti daun teratai. Pada sisi bagian selatan dituliskan keterangan diri tentang Sunan Ampel dalam aksara Latin.
Sunan Ampel yang bernama asli Raden Rahmat adalah putra Maulana Malik Ibrahim, Muballigh yang bertugas dakwah di Champa, dengan ibu putri Champa. Sunan Ampel adalah tokoh utama penyebaran Islam di tanah Jawa, khususnya untuk Surabaya dan daerah-daerah sekitarnya.
Ketiga, Sunan Bonang atau Raden Makhdum Ibrahim. Lokasi Makam Sunan Bonang ada dua yakni terletak di desa Bonang, Kecamatan Panyingkiran, Majalengka, Jawa Barat dan di Tuban. Lokasi makam Sunan Bonang ada dua karena konon, saat kabar wafatnya terjadi perebutan antar muridnya yang mengaguminya. Sunan Bonang dilahirkan pada tahun 1465, dengan nama Raden Maulana Makdum Ibrahim. Dia adalah putra Sunan Ampel dan Nyai Ageng Manila.
Keempat, Sunan Drajat atau Raden Qasim. Lokasi Makam Sunan Drajat dapat ditempuh dari Surabaya maupun Tuban lewat Jalan Dandeles (Anyer-Panarukan). Namun bila lewat Lamongan dapat ditempuh 30 menit dengan kendaran pribadi.
Sunan Drajat diperkirakan lahir pada tahun 1470. Nama kecilnya adalah Raden Qasim, kemudian mendapat gelar Raden Syarifudin. Dia adalah putra dari Sunan Ampel, dan bersaudara dengan Sunan Bonang. Ketika dewasa, Sunan Drajat mendirikan pesantren Dalem Duwur di desa Drajat, Paciran, Lamongan.
Sunan Drajat yang mempunyai nama kecil Syarifudin atau raden Qosim putra Sunan Ampel dan terkenal dengan kecerdasannya. Setelah menguasai pelajaran Islam beliau menyebarkan agama Islam di desa Drajad sebagai tanah perdikan di kecamatan Paciran. Tempat ini diberikan oleh kerajaan Demak. Ia diberi gelar Sunan Mayang Madu oleh Raden Patah pada tahun Saka 1442/1520 Masehi.
Kelima, Sunan Kudus atau Jaffar Shadiq. Jaffar Shadiq atau Sunan Kudus dimakamkan di Masjid Menara Kudus yang terletak di Desa Kauman, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Provinsi Jawa Tengah. Di samping puluhan makam di kawasan itu terdapat pula makam putra Sunan Kudus yaitu Pangeran Palembang. Makam Sunan Kudus sendiri terdapat di tengah-tengah bangunan induk berbentuk joglo.
Sunan Kudus dilahirkan dengan nama Jaffar Shadiq. Dia adalah putra dari pasangan Sunan Ngudung, adalah panglima perang Kesultanan Demak Bintoro, dan Syarifah, adik dari Sunan Bonang. Sunan Kudus diperkirakan wafat pada tahun 1550. Sunan Kudus pernah menjabat sebagai panglima perang untuk Kesultanan Demak, dan dalam masa pemerintahan Sunan Prawoto, dia menjadi penasihat bagi Arya Penangsang.
Selain sebagai panglima perang untuk Kesultanan Demak, Sunan Kudus juga menjabat sebagai hakim pengadilan bagi Kesultanan Demak. Dalam melakukan dakwah penyebaran Islam di Kudus, Sunan Kudus menggunakan sapi sebagai sarana penarik masyarakat untuk datang untuk mendengarkan dakwahnya. Sunan Kudus juga membangun Menara Kudus yang merupakan gabungan kebudayaan Islam dan Hindu yang juga terdapat Masjid yang disebut Masjid Menara Kudus.
Pada tahun 1530, Sunan Kudus mendirikan sebuah mesjid di desa Kerjasan, Kudus Kulon, yang kini terkenal dengan nama Masjid Agung Kudus dan masih bertahan hingga sekarang. Sekarang Masjid Agung Kudus berada di alun-alun kota Kudus, Jawa Tengah. Peninggalan lain dari Sunan Kudus adalah permintaannya kepada masyarakat untuk tidak memotong hewan kurban sapi dalam perayaan Idul Adha untuk menghormati masyarakat penganut agama Hindu dengan mengganti kurban sapi dengan memotong kurban kerbau, pesan untuk memotong kurban kerbau ini masih banyak ditaati oleh masyarakat Kudus hingga saat ini.
Keenam, Sunan Giri atau Raden Paku atau Ainul Yaqin. Lokasi makamnya terletak di desa Giri, Kebomas, Gresik. Sunan Giri adalah nama salah seorang Walisongo dan pendiri kerajaan Giri Kedaton, yang berkedudukan di daerah Gresik, Jawa Timur. Ia lahir di Blambangan tahun 1442. Sunan Giri memiliki beberapa nama panggilan, yaitu Raden Paku, Prabu Satmata, Sultan Abdul Faqih, Raden Ainul Yaqin dan Jaka Samudra.
Ketujuh, Sunan Kalijaga atau Raden Said. Ketika wafat, Sunan Kalijaga dimakamkan di Desa Kadilangu, dekat kota Demak (Bintara). Makam ini hingga sekarang masih ramai diziarahi orang. Sunan Kalijaga diperkirakan lahir pada tahun 1450 dengan nama Raden Said. Dia adalah putra adipati Tuban yang bernama Tumenggung Wilatikta atau Raden Sahur.
Nama lain Sunan Kalijaga antara lain Lokajaya, Syekh Malaya, Pangeran Tuban, dan Raden Abdurrahman. Berdasarkan satu versi masyarakat Cirebon, nama Kalijaga berasal dari Desa Kalijaga di Cirebon. Pada saat Sunan Kalijaga berdiam di sana, dia sering berendam di sungai (kali), atau jaga kali. Dalam satu riwayat, Sunan Kalijaga disebutkan menikah dengan Dewi Saroh binti Maulana Ishak, dan mempunyai 3 putra: R. Umar Said (Sunan Muria), Dewi Rakayuh dan Dewi Sofiah.
Kedelapan, Sunan Muria atau Raden Umar Said. Lokasi Makam Sunan Muria di Desa Colo, Kecamatan Dawe. Ziarah ke makam Sunan Muria yang berjarak sekitar 30 kilometer arah utara dari KMMK (Kompleks Masjid Menara Kudus).
Sunan Muria dilahirkan dengan nama Raden Umar Said atau Raden Said. Menurut beberapa riwayat, dia adalah putra dari Sunan Kalijaga yang menikah dengan Dewi Soejinah, putri Sunan Ngudung. Nama Sunan Muria sendiri diperkirakan berasal dari nama gunung (Gunung Muria), yang terletak di sebelah utara kota Kudus, Jawa Tengah, tempat dia dimakamkan.
Kesembilan, Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah. Lokasi makamnya terletak di desa Astana kecamatan Cirebon Utara, sekitar 6 km dari Kota Cirebon. Kawasan ini telah di kenal luas,bahkan hingga ke mancanegara. kawasan ini potensial untuk di tingkatkan menjadi obyek wisata utama, dan tempat ziarah di Cirebon pada khususnya dan untuk pengunjung luar juga pada umumnya, di samping tetap melestarikan sebagai tempat peziarahan.
Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah adalah putra Syarif Abdullah putra Nurul Alam putra Syekh Jamaluddin Akbar. Di titik ini (Syekh Jamaluddin Akbar Gujarat) bertemulah garis nasab Sunan Ampel dan Sunan Gunung Jati. Ibunda Sunan Gunung Jati adalah Nyai Rara Santang, seorang putri keturunan keraton Pajajaran, anak dari Sri Baduga Maharaja, atau dikenal juga sebagai Prabu Siliwangi dari perkawinannya dengan Nyai Subang Larang. Makam dari Nyai Rara Santang bisa ditemui di dalam klenteng di Pasar Bogor, berdekatan dengan pintu masuk Kebun Raya Bogor.
Ziarah Walisongo dan lokasi makam wali lainnya
Nama | Alamat | Kecamatan | Kabupaten | |||||||
1.Sunan Bonang
|
Kutorejo
|
Kota
|
Tuban
| |||||||
Assamarqondi
|
Gesikharjo
|
Palang
|
Tuban
| |||||||
Mahmudin Asari
|
Semanding
|
Tuban
| ||||||||
Syaih Abdul Jabar
|
Nglirip
|
Singgahan
|
Tuban
| |||||||
Sunan Geseng
|
Gesing
|
Semanding
|
Tuban
| |||||||
2.Sunan Drajat
|
Drajat
|
Paciran
|
Lamongan
| |||||||
Maulana Ishak
|
Kemantren
|
Paciran
|
Lamongan
| |||||||
Maulana Mansyur
|
Sendang Duwur
|
Paciran
|
Lamongan
| |||||||
3.Malik Ibrahim
|
Jl. Malik Ibrahim
|
Kota
|
Gresik
| |||||||
4.Sunan Giri
|
Giri
|
Kebomas
|
Gresik
| |||||||
Siti Fatimah
|
Leran
|
Manyar
|
Gresik
| |||||||
Sunan Prapen
|
Klangenan
|
Kebomas
|
Gresik
| |||||||
Gua Sunan Kalijaga
|
G. Surowiti
|
Panceng
|
Gresik
| |||||||
Habib Abu Baker
|
Jl. Kauman
|
Kota
|
Gresik
| |||||||
Syaih Jumadilkubro
|
Troloyo
|
Trowulan
|
Mojokerto
| |||||||
Saikhona Yusuf
|
Raasa
|
Tlangu
|
Sumenep
| |||||||
Joko Tole
|
Saasa
|
Tlangu
|
Sumenep
| |||||||
Abu Syamsudin
|
Batu Ampar
|
Propo
|
Pamekasan
| |||||||
Sayyid Usman
|
Tamberu
|
Pajegan
|
Pamekasan
| |||||||
Air Mata Ibu
|
Air Mata
|
Kota
|
Bangkalan
| |||||||
Saikhona Kholil
|
Mertajasa
|
Kota
|
Bangkalan
| |||||||
5.Sunan Ampel
|
Ampel
|
Semampir
|
Surabaya
| |||||||
Mbah Sonhaji
|
Ampel
|
Semampir
|
Surabaya
| |||||||
Mbah Soleh
|
Ampel
|
Semampir
|
Surabaya
| |||||||
Sunan Bungkul
|
Darmo
|
Wonokromo
|
Surabaya
| |||||||
Gus Uet
|
Pagerwojo
|
Pagerwojo
|
Sidoarjo
| |||||||
Datuk Ibrahim
|
Alas Purwo
|
Muncar
|
Banyuwangi
| |||||||
K. H. Abdul Hamid
|
Jl. Abdul Hamid
|
Kota
|
Pasuruan
| |||||||
Sayid Arif
|
Segoropuro
|
Segoropuro
|
Pasuruan
| |||||||
Syaih Wasil
|
Sentono Gedong
|
Kota
|
Kediri
| |||||||
Gus Mik
|
Tambakngadi
|
Mojo
|
Kediri
| |||||||
Hasan Minbar
|
Kauman
|
Kalangbret
|
Tulungagung
| |||||||
Mbah Badowi
|
Gunung Cilik
|
Durenan
|
Trenggalek
| |||||||
Sayid Sulaiman
|
Betek
|
Mojoagung
|
Jombang
| |||||||
Syaih Aliman
|
Ngliman
|
Sawahan
|
Nganjuk
| |||||||
Mbah Fatkhur Rohman
|
Poleng
|
Brebek
|
Nganjuk
| |||||||
Hasan Besari
|
Tegalsari
|
Tegalrejo
|
Ponorogo
| |||||||
Syeh Jangkung
|
Landoh
|
Kayen
|
Pati
| |||||||
Syaih Mutamakin
|
Kajen
|
Margoyoso
|
Pati
| |||||||
Mbah Imam
|
Setumbun
|
Sarang
|
Rembang
| |||||||
Sayid Hamzah
|
Nglapan
|
Sedan
|
Rembang
| |||||||
Sultan Hadirin
|
Mantingan
|
Kota
|
Jepara
| |||||||
Mbah Dimiyati/Sukri
|
Demeling
|
Mlonggo
|
Jepara
| |||||||
Abu Hasan Syadili
|
Ngrejenu
|
Dawe
|
Kudus
| |||||||
Kaliyetno
|
Ternadi
|
Dawe
|
Kudus
| |||||||
6.Sunan Kudus
|
Jl. Menara
|
Kota
|
Kudus
| |||||||
7.Sunan Muria
|
Colo/Muria
|
Dawe
|
Kudus
| |||||||
8.Sunan Kalijaga
|
Kadilangu
|
Kota
|
Demak
| |||||||
Raden Patah
|
Bintoro
|
Kota
|
Demak
| |||||||
Sholeh Darat
|
Bergotapanjang
|
Kota
|
Semarang
| |||||||
Habib Ahmad
|
Sapuro
|
Kota
|
Pekalongan
| |||||||
Mbah Rubi
|
Klampok
|
Losari
|
Brebes
| |||||||
Raden Purabaya
|
Kramat
|
Kramat
|
Tegal
| |||||||
Syaih Subakir
|
Puncak Gunung
|
Tidar
|
Magelang
| |||||||
Khoiri Dawud
|
Sekawetan
|
Tembayat
|
Klaten
| |||||||
Khasan Nawawi
|
Jabalekat
|
Tembayat
|
Klaten
| |||||||
H. Nur Asnawi
|
Mogo
|
Mogo
|
Pemalang
| |||||||
Joko Tingkir
|
Pajang
|
Lawean
|
Surakarta
| |||||||
Sunan Katong
|
Kaliwungu
|
Kaliwungu
|
Kendal
| |||||||
Kyai Gringsing
|
Gringsing
|
Gringsing
|
Batang
| |||||||
Joko Tarub
|
Tarub
|
Ngantru
|
Purwodadi
| |||||||
Ki Ageng Selo
|
Selo
|
Ngantru
|
Purwodadi
| |||||||
Syeh Maulana Maghribi
|
Parangkusumo
|
Parangtritis
|
Bantul
| |||||||
Syeh Mahdum Ali
|
Ranji
|
Kebumen
|
Purwokerto
| |||||||
Ki Buyut Tambi
|
Tambi
|
Jatibarang
|
Indramayu
| |||||||
Syeh Ahmad
|
Patroman
|
Tasikmalaya
|
Pangandaran
| |||||||
Syeh Kurotulain
|
Pulaubata
|
Wuadas
|
Krawang
| |||||||
Singa Perbangsa
|
Leran
|
Wuadas
|
Krawang
| |||||||
Si Pitung
Habib Husain Alidrus
|
Situ Jati Jajar
Luarbatang
|
Tapos
Pasar Ikan
|
Depok Jabar
Jakarta Utara
| |||||||
Pangeran Jayakarta
|
Pulogadung
|
Klender
|
Jakarta Timur
| |||||||
Sutan Hasanudin
|
Banten
|
Kasemen
|
Serang
| |||||||
Tabib Dawud
|
Warungkondang
|
W. Kondang
|
Serang
| |||||||
Syeh Asnawi
|
Ciwaringin
|
Labuan
|
Pandeglang
| |||||||
Maulana Mansur
|
Cikaduen
|
Cikaduen
|
Pandeglang
| |||||||
R. Kian Santang
|
Suci
|
Godog
|
Garut
| |||||||
Aria Wiratanudatar
|
Cikundul
|
Cikalong
|
Cianjur
| |||||||
Syeh Ab Muhyi
|
Saparwadi
|
Pamijahan
|
Tasikmalaya
| |||||||
Raden Santri
|
Banjarnegara
|
Banjarnegara
|
Cilegon
| |||||||
Habib Alwi Alatas
Ratu Anti Maimunah
Ki Jepra Mbah Baul
Pangeran Sake
Coet Nyak Dien
Ratu Jaya
Kyai Nuriman
Kyai Imam Rozi
Ndoro Purbo
Kyai Hamid Usman
Wali Mahmudin
Panembahan Bodo
Kyai Daldiri
Kyai Dimyati
Pangeran Purbaya
|
Empang
Batu Tapak
Kebun Raya
Pasar
Kota
Pancoran Mas
Mlangi
Tempur Sari
Semaki
Pesantren Bodo
Tapos
Sedayu
Lempuyangan
Cikadeun
Pulogadung
|
Empang
Bojong Gedhe
Bogor
Cietereup
Kota
Pancoran
Sleman
Klaten
Yogyakarta
Banjaragung
Depok
Bantul
Yogyakarta
Pandeglang
Klender
|
Bogor
Bogor
Bogor
Bogor
Sumedang
Depok Jabar
DIY
Jateng
DIY
Magelang Jateng
Jawa Barat
DIY
DIY
Banten
Jakarta Timur
| |||||||
Raden Wujud Beji
Tumenggung Uposonto
Mbah Nyai Pembayun
Bagus Wonoboyo
Mbah Panji Wanayasa
Mak Uyut Cerewet
Tubagus Pangeling
Ki Buyut Lie Suntek
Buyut Riin Reksobuwono
Nyai Ambo Mayangsari
Ki Aling Buyut Agung
Utari Sandijayaningsih
Demang Surotani
Raden Sukma Majmu
R. Wanayasa
|
Depok I
Kebayunan
Kebayunan
Kebayunan
Setu Jatijajar
Cilangkap RW 08
Leuwinanggung
Cilangkap RW 07
Tapos
Cimpaeun
Kebayunan
Tapos
Sukatani
Sukamaju Baru
Manganti
|
Beji
Tapos
Tapos
Tapos
Tapos
Tapos
Tapos
Tapos
Tapos
Tapos
Tapos
Tapos
Tapos
Tapos
|
Depok Jabar
Depok Jabar
Depok Jabar
Depok
Depok Jabar
Depok Jabar
Depok
Depok
Depok
Depok
Depok
Depok
Depok
Depok
Subang
| |||||||
Mbah Toyyib
|
Kampungutan
|
Bekasi
| ||||||||
Sumur Bandung
|
Cikapundung
|
Kota
|
Bandung
| |||||||
Gunung Cibuni
|
Cibuni
|
Bandung
| ||||||||
9.Sunan Gunung Jati
|
Astana
|
Gunungjati
|
Cirebon
| |||||||
Syeh Magelung
|
Karangkendal
|
Cirebon
| ||||||||
Datuk Kahfi
|
Gunung Sembung
|
Gunungjati
|
Cirebon
| |||||||
Imam Hanafi
|
Astana
|
Gunungjati
|
Cirebon
| |||||||
Abu Musa Al Banjari
|
Kuantan
|
Martapura
|
Banjar Baru Kalsel
| |||||||
Mbah Singaraja
|
Buleleng
|
Singaraja
|
Bali
| |||||||
Abdul Rouf Lekal
|
Samudra Pasai
|
Pasai
|
Aceh
| |||||||
Malikul Dzahir
|
Pasai
|
Pasai
|
Aceh
| |||||||
Malikul Saleh
|
Samudra Pasai
|
Pasai
|
Aceh
| |||||||
Teuku Umar
|
Meulaboh
|
Aceh Besar
|
Aceh
| |||||||
Teuku Cik Di Tiro
|
Takengon
|
Aceh Besar
|
Aceh
| |||||||
Gajah Mada
|
Kota Gajah
|
Bandar Lampung
|
Lampung Selatan
| |||||||
Raden Intan
|
Kalianda
|
Bandar Lampung
|
Lampung Selatan
| |||||||
Bata Bagus Ali
|
Tulangbawang
|
Tengah
|
Lampung Selatan
| |||||||
Syeh Burhanudin
Sultan Agung
Panembahan Senopati
Ratu Nahrisyah
Tengku Sa’di
Kyai Marzuki
Kyai Gentar Bumi
Catatan Lokasi Kuburan Jenderal VOC Belanda Jaan Pieter Zoen Koen
Jendral Kohler
Cornelis Chastelein
|
Padang Panjang
Imogiri
Kotagedhe
Samudera
Samudera
Giriloyo
Pantai
Pasarean Imogiri
Tanah Abang
Depok Lama
|
Pariaman
Bantul
Yogyakarta
Pasai
Pasai
Imogiri
Pelabuhan Ratu
Bantul
JakartaPusat
Depok
|
Sumatra Barat
DIY
DIY
Lhokseumawe
Lhokseumawe
Bantul
Sukabumi Jabar
DIY (mati thn1629)
DKI
Jawa Barat
|
0 komentar:
Posting Komentar