Sabtu, 07 Maret 2015

Wisata Religi

Berwisata atau tamasya sudah menjadi kebutuhan setiap orang. Tidak heran saat ini banyak destinasi yang menjadi tujuan wisata, baik wisata malam, wisata museum, wisata kuliner dan wisata bahari. Saat ini ada juga yang berkaitan dengan keagamaan atau istilahnya, wisata religi.

 

Wisata religi dimaknai sebagai kegiatan wisata ke tempat yang memiliki makna khusus bagi umat beragama, biasanya berupa tempat ibadah, makam ulama atau situs-situs kuno yang memiliki kelebihan.

Di Indonesia sendiri, banyak tempat yang bisa dijadikan sebagai wisata religi, satu diantaranya adalah wisata religi agama Islam. Dengan mengunjungi tempat-tempat wisata religi agama islam kita dapat mengungkap kejayaan Islam pada masa lampau. Selain memahami mitos atau legenda mengenai tempat tersebut, juga keunikan dan keunggulan arsitektur bangunannya.

Makam Wali Songo, merupakan bukti dari penyebaran agama Islam di Jawa. Dengan mengunjungi makam para wali ini, kita bisa mengungkap kejayaan Islam di Jawa pada masa lampau. Berikut ini adalah beberapa lokasi makam tokoh umat Islam atau Wali Songo yang bisa dijadikan sebagai wisata religi:

 
Makam Maulana Malik Ibrahim [Foto: Istimewa]Makam Maulana Malik Ibrahim [Foto: Istimewa]
Pertama, Maulana Malik Ibrahim. Lokasi makamnya terdapat di desa Gapura Wetan, Gresik, Jawa Timur. Bangunan dari Makam Maulana Malik Ibrahin mempunyai kekhasan tersendiri, hal ini terlihat dari baha batu nisan dan gaya tulisan Arab. Batu Nisan terbuat dari marmer dengan gaya Gujarat. Hal ini karena Maulana Malik Ibrahim disebut sebagai Sunan Gresik atau Syekh Maghribi dan Makdum Ibrahim As-Samarqandy diperkirakan lahir di Samarkand di Asia Tengah, pada paruh awal abad ke-14. Maulana Malik Ibrahim adalah wali pertama yang membawakan Islam di tanah Jawa.

Maulana Malik Ibrahim juga mengajarkan cara-cara baru bercocok tanam. Ia banyak merangkul rakyat jelata, yaitu golongan yang tersisihkan dalam masyarakat Jawa di akhir kekuasaan Majapahit. Misinya ialah mencari tempat di hati masyarakat sekitar yang ketika itu tengah dilanda krisis ekonomi dan perang saudara.

Pada tahun 1419, setelah selesai membangun dan menata pondokan tempat belajar agama di Leran, Maulana Malik Ibrahim wafat. Maulana Malik Ibrahim adalah sosok penyebar agama Islam di tanah Jawa dan merupakan wali tertua dari kesembilan wali. Di dalam kompleks makam ini terdapat makam-makam keluarga dan umum.


Makam Sunan Ampel [Foto: Istimewa]Makam Sunan Ampel [Foto: Istimewa]Kedua, Sunan Ampel atau Raden Rahmat. Lokasi makam Sunan Ampel terletak didalam komplek masjid Jami Ampel di Surabaya. Didepan makam Sunan Ampel ada dua pintu gerbang besar bergaya Eropa. Makamnya terpisah dengan dari makam lainnya dan diberi pagar teralis dari besi setinggi 110 cm. Di arah kaki (bagian selatan) ada pintu yang dapat dibuka dan ditutup yang dilengkapi dengan kunci gembok. Jiratnya disusun empat tingkat dan nisannya bagian atas berbentuk seperti daun teratai. Pada sisi bagian selatan dituliskan keterangan diri tentang Sunan Ampel dalam aksara Latin.

Sunan Ampel yang bernama asli Raden Rahmat adalah putra Maulana Malik Ibrahim, Muballigh yang bertugas dakwah di Champa, dengan ibu putri Champa. Sunan Ampel adalah tokoh utama penyebaran Islam di tanah Jawa, khususnya untuk Surabaya dan daerah-daerah sekitarnya.


 
Makam Sunan Bonang [Foto: Istimewa]Makam Sunan Bonang [Foto: Istimewa]







Ketiga, Sunan Bonang atau Raden Makhdum Ibrahim. Lokasi Makam Sunan Bonang ada dua yakni terletak di desa Bonang, Kecamatan Panyingkiran, Majalengka, Jawa Barat dan di Tuban. Lokasi makam Sunan Bonang ada dua karena konon, saat kabar wafatnya terjadi perebutan antar muridnya yang mengaguminya. Sunan Bonang dilahirkan pada tahun 1465, dengan nama Raden Maulana Makdum Ibrahim. Dia adalah putra Sunan Ampel dan Nyai Ageng Manila.








Keempat, Sunan Drajat atau Raden Qasim. Lokasi Makam Sunan Drajat dapat ditempuh dari Surabaya maupun Tuban lewat Jalan Dandeles (Anyer-Panarukan). Namun bila lewat Lamongan dapat ditempuh 30 menit dengan kendaran pribadi.

Makam Sunan Drajat [Foto: Istimewa]Makam Sunan Drajat [Foto: Istimewa]Sunan Drajat diperkirakan lahir pada tahun 1470. Nama kecilnya adalah Raden Qasim, kemudian mendapat gelar Raden Syarifudin. Dia adalah putra dari Sunan Ampel, dan bersaudara dengan Sunan Bonang. Ketika dewasa, Sunan Drajat mendirikan pesantren Dalem Duwur di desa Drajat, Paciran, Lamongan.

Sunan Drajat yang mempunyai nama kecil Syarifudin atau raden Qosim putra Sunan Ampel dan terkenal dengan kecerdasannya. Setelah menguasai pelajaran Islam beliau menyebarkan agama Islam di desa Drajad sebagai tanah perdikan di kecamatan Paciran. Tempat ini diberikan oleh kerajaan Demak. Ia diberi gelar Sunan Mayang Madu oleh Raden Patah pada tahun Saka 1442/1520 Masehi.



Kelima, Sunan Kudus atau Jaffar Shadiq. Jaffar Shadiq atau Sunan Kudus dimakamkan di Masjid Menara Kudus yang terletak di Desa Kauman, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Provinsi Jawa Tengah. Di samping puluhan makam di kawasan itu terdapat pula makam putra Sunan Kudus yaitu Pangeran Palembang. Makam Sunan Kudus sendiri terdapat di tengah-tengah bangunan induk berbentuk joglo.
Makam Sunan Kudus [Foto: Istimewa]Makam Sunan Kudus [Foto: Istimewa]
Sunan Kudus dilahirkan dengan nama Jaffar Shadiq. Dia adalah putra dari pasangan Sunan Ngudung, adalah panglima perang Kesultanan Demak Bintoro, dan Syarifah, adik dari Sunan Bonang. Sunan Kudus diperkirakan wafat pada tahun 1550. Sunan Kudus pernah menjabat sebagai panglima perang untuk Kesultanan Demak, dan dalam masa pemerintahan Sunan Prawoto, dia menjadi penasihat bagi Arya Penangsang.

Selain sebagai panglima perang untuk Kesultanan Demak, Sunan Kudus juga menjabat sebagai hakim pengadilan bagi Kesultanan Demak. Dalam melakukan dakwah penyebaran Islam di Kudus, Sunan Kudus menggunakan sapi sebagai sarana penarik masyarakat untuk datang untuk mendengarkan dakwahnya. Sunan Kudus juga membangun Menara Kudus yang merupakan gabungan kebudayaan Islam dan Hindu yang juga terdapat Masjid yang disebut Masjid Menara Kudus.

Pada tahun 1530, Sunan Kudus mendirikan sebuah mesjid di desa Kerjasan, Kudus Kulon, yang kini terkenal dengan nama Masjid Agung Kudus dan masih bertahan hingga sekarang. Sekarang Masjid Agung Kudus berada di alun-alun kota Kudus, Jawa Tengah. Peninggalan lain dari Sunan Kudus adalah permintaannya kepada masyarakat untuk tidak memotong hewan kurban sapi dalam perayaan Idul Adha untuk menghormati masyarakat penganut agama Hindu dengan mengganti kurban sapi dengan memotong kurban kerbau, pesan untuk memotong kurban kerbau ini masih banyak ditaati oleh masyarakat Kudus hingga saat ini.



Makam Sunan Giri [Foto: Istimewa]Makam Sunan Giri [Foto: Istimewa]Keenam, Sunan Giri atau Raden Paku atau Ainul Yaqin. Lokasi makamnya terletak di desa Giri, Kebomas, Gresik. Sunan Giri adalah nama salah seorang Walisongo dan pendiri kerajaan Giri Kedaton, yang berkedudukan di daerah Gresik, Jawa Timur. Ia lahir di Blambangan tahun 1442. Sunan Giri memiliki beberapa nama panggilan, yaitu Raden Paku, Prabu Satmata, Sultan Abdul Faqih, Raden Ainul Yaqin dan Jaka Samudra.








Ketujuh, Sunan Kalijaga atau Raden Said. Ketika wafat, Sunan Kalijaga dimakamkan di Desa Kadilangu, dekat kota Demak (Bintara). Makam ini hingga sekarang masih ramai diziarahi orang. Sunan Kalijaga diperkirakan lahir pada tahun 1450 dengan nama Raden Said. Dia adalah putra adipati Tuban yang bernama Tumenggung Wilatikta atau Raden Sahur.
Makam Sunan KalijagaMakam Sunan Kalijaga

Nama lain Sunan Kalijaga antara lain Lokajaya, Syekh Malaya, Pangeran Tuban, dan Raden Abdurrahman. Berdasarkan satu versi masyarakat Cirebon, nama Kalijaga berasal dari Desa Kalijaga di Cirebon. Pada saat Sunan Kalijaga berdiam di sana, dia sering berendam di sungai (kali), atau jaga kali. Dalam satu riwayat, Sunan Kalijaga disebutkan menikah dengan Dewi Saroh binti Maulana Ishak, dan mempunyai 3 putra: R. Umar Said (Sunan Muria), Dewi Rakayuh dan Dewi Sofiah.





Kedelapan, Sunan Muria atau Raden Umar Said. Lokasi Makam Sunan Muria di Desa Colo, Kecamatan Dawe. Ziarah ke makam Sunan Muria yang berjarak sekitar 30 kilometer arah utara dari KMMK (Kompleks Masjid Menara Kudus).
Makam Sunan Muria [Foto: Istimewa]Makam Sunan Muria [Foto: Istimewa]
Sunan Muria dilahirkan dengan nama Raden Umar Said atau Raden Said. Menurut beberapa riwayat, dia adalah putra dari Sunan Kalijaga yang menikah dengan Dewi Soejinah, putri Sunan Ngudung. Nama Sunan Muria sendiri diperkirakan berasal dari nama gunung (Gunung Muria), yang terletak di sebelah utara kota Kudus, Jawa Tengah, tempat dia dimakamkan.










Kesembilan, Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah. Lokasi makamnya terletak di desa Astana kecamatan Cirebon Utara, sekitar 6 km dari Kota Cirebon. Kawasan ini telah di kenal luas,bahkan hingga ke mancanegara. kawasan ini potensial untuk di tingkatkan menjadi obyek wisata utama, dan tempat ziarah di Cirebon pada khususnya dan untuk pengunjung luar juga pada umumnya, di samping tetap melestarikan sebagai tempat peziarahan.
Pintu makam Sunan Gunung JatiPintu makam Sunan Gunung Jati
Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah adalah putra Syarif Abdullah putra Nurul Alam putra Syekh Jamaluddin Akbar. Di titik ini (Syekh Jamaluddin Akbar Gujarat) bertemulah garis nasab Sunan Ampel dan Sunan Gunung Jati. Ibunda Sunan Gunung Jati adalah Nyai Rara Santang, seorang putri keturunan keraton Pajajaran, anak dari Sri Baduga Maharaja, atau dikenal juga sebagai Prabu Siliwangi dari perkawinannya dengan Nyai Subang Larang. Makam dari Nyai Rara Santang bisa ditemui di dalam klenteng di Pasar Bogor, berdekatan dengan pintu masuk Kebun Raya Bogor.


Ziarah Walisongo dan lokasi makam wali lainnya 

 


Nama AlamatKecamatan Kabupaten






1.Sunan Bonang
Kutorejo
Kota
Tuban

Assamarqondi
Gesikharjo
Palang
Tuban

Mahmudin Asari
Bejagung
Semanding
Tuban

Syaih Abdul Jabar
Nglirip
Singgahan
Tuban

Sunan Geseng
Gesing
Semanding
Tuban

2.Sunan Drajat
Drajat
Paciran
Lamongan

Maulana Ishak
Kemantren
Paciran
Lamongan

Maulana Mansyur
Sendang Duwur
Paciran
Lamongan

3.Malik Ibrahim
Jl. Malik Ibrahim
Kota
Gresik

4.Sunan Giri
Giri
Kebomas
Gresik

Siti Fatimah
Leran
Manyar
Gresik

Sunan Prapen
Klangenan
Kebomas
Gresik

Gua Sunan Kalijaga
G. Surowiti
Panceng
Gresik

Habib Abu Baker
Jl. Kauman
Kota
Gresik

Syaih Jumadilkubro
Troloyo
Trowulan
Mojokerto

Saikhona Yusuf
Raasa
Tlangu
Sumenep

Joko Tole
Saasa
Tlangu
Sumenep

Abu Syamsudin
Batu Ampar
Propo
Pamekasan

Sayyid Usman
Tamberu
Pajegan
Pamekasan

Air Mata Ibu
Air Mata
Kota
Bangkalan

Saikhona Kholil
Mertajasa
Kota
Bangkalan

5.Sunan Ampel
Ampel
Semampir
Surabaya

Mbah Sonhaji
Ampel
Semampir
Surabaya

Mbah Soleh
Ampel
Semampir
Surabaya

Sunan Bungkul
Darmo
Wonokromo
Surabaya

Gus Uet
Pagerwojo
Pagerwojo
Sidoarjo

Datuk Ibrahim
Alas Purwo
Muncar
Banyuwangi

K. H. Abdul Hamid
Jl. Abdul Hamid
Kota
Pasuruan

Sayid Arif
Segoropuro
Segoropuro
Pasuruan

Syaih Wasil
Sentono Gedong
Kota
Kediri

Gus Mik
Tambakngadi
Mojo
Kediri

Hasan Minbar
Kauman
Kalangbret
Tulungagung

Mbah Badowi
Gunung Cilik
Durenan
Trenggalek

Sayid Sulaiman
Betek
Mojoagung
Jombang

Syaih Aliman
Ngliman
Sawahan
Nganjuk

Mbah Fatkhur Rohman
Poleng
Brebek
Nganjuk

Hasan Besari
Tegalsari
Tegalrejo
Ponorogo

Syeh Jangkung
Landoh
Kayen
Pati

Syaih Mutamakin
Kajen
Margoyoso
Pati

Mbah Imam
Setumbun
Sarang
Rembang

Sayid Hamzah
Nglapan
Sedan
Rembang

Sultan Hadirin
Mantingan
Kota
Jepara

Mbah Dimiyati/Sukri
Demeling
Mlonggo
Jepara

Abu Hasan Syadili
Ngrejenu
Dawe
Kudus

Kaliyetno
Ternadi
Dawe
Kudus

6.Sunan Kudus
Jl. Menara
Kota
Kudus

7.Sunan Muria
Colo/Muria
Dawe
Kudus

8.Sunan Kalijaga
Kadilangu
Kota
Demak

Raden Patah
Bintoro
Kota
Demak

Sholeh Darat
Bergotapanjang
Kota
Semarang

Habib Ahmad
Sapuro
Kota
Pekalongan

Mbah Rubi
Klampok
Losari
Brebes

Raden Purabaya
Kramat
Kramat
Tegal

Syaih Subakir
Puncak Gunung
Tidar
Magelang

Khoiri Dawud
Sekawetan
Tembayat
Klaten

Khasan Nawawi
Jabalekat
Tembayat
Klaten

H. Nur Asnawi
Mogo
Mogo
Pemalang

Joko Tingkir
Pajang
Lawean
Surakarta

Sunan Katong
Kaliwungu
Kaliwungu
Kendal

Kyai Gringsing
Gringsing
Gringsing
Batang

Joko Tarub
Tarub
Ngantru
Purwodadi

Ki Ageng Selo
Selo
Ngantru
Purwodadi

Syeh Maulana Maghribi
Parangkusumo
Parangtritis
Bantul

Syeh Mahdum Ali
Ranji
Kebumen
Purwokerto

Ki Buyut Tambi
Tambi
Jatibarang
Indramayu

Syeh Ahmad
Patroman
Tasikmalaya
Pangandaran

Syeh Kurotulain
Pulaubata
Wuadas
Krawang

Singa Perbangsa
Leran
Wuadas
Krawang

Si Pitung
Habib Husain Alidrus
Situ Jati Jajar
Luarbatang
Tapos
Pasar Ikan
Depok Jabar
Jakarta Utara

Pangeran Jayakarta
Pulogadung
Klender
Jakarta Timur

Sutan Hasanudin
Banten
Kasemen
Serang

Tabib Dawud
Warungkondang
W. Kondang
Serang

Syeh Asnawi
Ciwaringin
Labuan
Pandeglang

Maulana Mansur
Cikaduen
Cikaduen
Pandeglang

R. Kian Santang
Suci
Godog
Garut

Aria Wiratanudatar
Cikundul
Cikalong
Cianjur

Syeh Ab Muhyi
Saparwadi
Pamijahan
Tasikmalaya

Raden Santri
Banjarnegara
Banjarnegara
Cilegon

Habib Alwi Alatas
Ratu Anti Maimunah
Ki Jepra Mbah Baul
Pangeran Sake
Coet Nyak Dien
Ratu Jaya
Kyai Nuriman
Kyai Imam Rozi
Ndoro Purbo
Kyai Hamid Usman
Wali Mahmudin
Panembahan Bodo
Kyai Daldiri
Kyai Dimyati
Pangeran Purbaya
Empang
Batu Tapak
Kebun Raya
Pasar
Kota
Pancoran Mas
Mlangi
Tempur Sari
Semaki
Pesantren Bodo
Tapos
Sedayu
Lempuyangan
Cikadeun
Pulogadung
Empang
Bojong Gedhe
Bogor
Cietereup
Kota
Pancoran
Sleman
Klaten
Yogyakarta
Banjaragung
Depok
Bantul
Yogyakarta
Pandeglang
Klender
Bogor
Bogor
Bogor
Bogor
Sumedang
Depok Jabar
DIY
Jateng
DIY
Magelang Jateng
Jawa Barat
DIY
DIY
Banten
Jakarta Timur

Raden Wujud Beji
Tumenggung Uposonto
Mbah Nyai Pembayun
Bagus Wonoboyo
Mbah Panji Wanayasa
Mak Uyut Cerewet
Tubagus Pangeling
Ki Buyut Lie Suntek
Buyut Riin Reksobuwono
Nyai Ambo Mayangsari
Ki Aling Buyut Agung
Utari Sandijayaningsih
Demang Surotani
Raden Sukma Majmu
R. Wanayasa
Depok I
Kebayunan
Kebayunan
Kebayunan
Setu Jatijajar
Cilangkap RW 08
Leuwinanggung
Cilangkap RW 07
Tapos
Cimpaeun
Kebayunan
Tapos
Sukatani
Sukamaju Baru
Manganti
Beji
Tapos
Tapos
Tapos
Tapos
Tapos
Tapos
Tapos
Tapos
Tapos
Tapos
Tapos
Tapos
Tapos
Depok Jabar
Depok Jabar
Depok Jabar
Depok
Depok Jabar
Depok Jabar
Depok
Depok
Depok
Depok
Depok
Depok
Depok
Depok
Subang

Mbah Toyyib
Kampungutan

Bekasi

Sumur Bandung
Cikapundung
Kota
Bandung

Gunung Cibuni
Cibuni

Bandung

9.Sunan Gunung Jati
Astana
Gunungjati
Cirebon

Syeh Magelung
Karangkendal

Cirebon

Datuk Kahfi
Gunung Sembung
Gunungjati
Cirebon

Imam Hanafi
Astana
Gunungjati
Cirebon

Abu Musa Al Banjari
Kuantan
Martapura
Banjar Baru Kalsel

Mbah Singaraja
Buleleng
Singaraja
Bali

Abdul Rouf Lekal
Samudra Pasai
Pasai
Aceh

Malikul Dzahir
Pasai
Pasai
Aceh

Malikul Saleh
Samudra Pasai
Pasai
Aceh

Teuku Umar
Meulaboh
Aceh Besar
Aceh

Teuku Cik Di Tiro
Takengon
Aceh Besar
Aceh

Gajah Mada
Kota Gajah
Bandar Lampung
Lampung Selatan

Raden Intan
Kalianda
Bandar Lampung
Lampung Selatan

Bata Bagus Ali
Tulangbawang
Tengah
Lampung Selatan

Syeh Burhanudin
Sultan Agung
Panembahan Senopati
Ratu Nahrisyah
Tengku Sa’di
Kyai Marzuki
Kyai Gentar Bumi

Catatan Lokasi Kuburan Jenderal VOC Belanda

Jaan Pieter Zoen Koen
Jendral Kohler
Cornelis Chastelein
Padang Panjang
Imogiri
Kotagedhe
Samudera
Samudera
Giriloyo
Pantai





Pasarean Imogiri
Tanah Abang
Depok Lama
Pariaman
Bantul
Yogyakarta
Pasai
Pasai
Imogiri
Pelabuhan Ratu




Bantul
JakartaPusat
Depok
Sumatra Barat
DIY
DIY
Lhokseumawe
Lhokseumawe
Bantul
Sukabumi Jabar


DIY (mati thn1629)
DKI
Jawa Barat
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

0 komentar:

Posting Komentar